Atlantic Music Group mengumumkan lebih banyak PHK staf pada 19 September sebagai bagian dari reorganisasi besar-besaran.
CEO, Robert Kyncl, tidak merinci jumlah pasti karyawan yang terkena dampak, namun laporan menunjukkan jumlah karyawannya mungkin antara 150 dan 175 orang.
PHK Grup Musik Atlantik
Hal ini menyusul adanya PHK dan perubahan di dalam perusahaan sebelumnya.
Beberapa eksekutif ternama yang hengkang antara lain pimpinan Elektra Entertainment dan Atlantic Records.
Restrukturisasi ini adalah bagian dari rencana Kyncl yang lebih luas untuk mengubah Warner Music Group, pemilik Atlantic.
Pada bulan Agustus, diumumkan bahwa Elliot Grainge, pendiri 10K Projects, akan menjadi CEO baru Atlantic Music Group mulai 1 Oktober. Perubahan ini bertujuan untuk menciptakan struktur yang lebih dinamis dalam perusahaan.
PHK bukanlah hal baru; selama 18 bulan terakhir, Warner Music Group telah mengalami beberapa kali pengurangan staf. Awal tahun ini, perusahaan memberhentikan sekitar 270 karyawan, yang merupakan sekitar 4% dari tenaga kerjanya.
Pengurangan pekerjaan lainnya juga terjadi, terutama pada peran media dan pendukung. Tujuan dari PHK ini adalah untuk merampingkan perusahaan dan beradaptasi dengan persaingan industri musik. Dalam memo Kyncl kepada staf, dia mengakui kerja keras dan dedikasi mereka yang akan keluar.
Ia menekankan perlunya perubahan tersebut untuk menjadikan perusahaan lebih kuat dan efisien. Meskipun PHK ini sulit dilakukan, hal ini dipandang perlu untuk masa depan Atlantic Music Group. Secara keseluruhan, Atlantic Music Group sedang mengalami perubahan signifikan, termasuk pergantian kepemimpinan dan PHK, agar tetap kompetitif dalam industri musik yang berkembang pesat.
CEO baru, bersama dengan struktur baru, bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan terus mendukung artis secara efektif. Detail lebih lanjut tentang struktur baru akan segera dibagikan.
Baca Juga: Anggota Parlemen Matt Gaetz Didakwa Menghadiri Pesta Seks Berbahan Bakar Narkoba Dengan Remaja Berusia 17 Tahun