Fandom Swiftie, yang dikenal karena pengabdiannya kepada bintang pop Taylor Swift, baru-baru ini diguncang oleh tren yang tak terduga—#SwiftiesForTrump.
Tren ini, yang mendapat perhatian di X (sebelumnya Twitter) pada pertengahan Agustus 2024, menunjukkan adanya pergeseran di sebagian basis penggemar Swift ke arah dukungan terhadap pencalonan presiden Donald Trump.
Perubahan ini membuat banyak orang bingung, mengingat kritik vokal Swift terhadap Trump selama pemilu 2020 dan sejarahnya dalam mendukung gerakan progresif.
Bagaimana Awalnya?
Tren ini dimulai tak lama setelah kampanye Swifties for Harris, sebuah inisiatif yang dipimpin penggemar untuk mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.
Kampanye ini mendesak Swifties untuk mendukung Harris dalam pemilu mendatang, terutama setelah Presiden Biden mengundurkan diri dari pencalonan.
Namun, munculnya #SwiftiesForTrump telah memicu perdebatan dalam fandom. Kampanye ini bermula dari spekulasi bahwa kepemimpinan Trump mungkin telah mencegah pembatalan konser Swift di Wina baru-baru ini karena ancaman teror.
Dalam video viral yang beredar di X, seorang komentator mengklaim bahwa kepresidenan Trump memberikan stabilitas global, yang menyiratkan bahwa keamanan Swift akan lebih terjamin di bawah kepemimpinannya.
Reaksi
Reaksi terhadap tren ini beragam. Sebagian penggemar menganggapnya ironis, mengingat Swift secara konsisten mengecam kebijakan Trump.
Sementara yang lain berpendapat bahwa perubahan tersebut mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang keamanan dan kebijakan nasional, dengan beberapa pendukung MAGA dalam fandom sekarang menggunakan nama Swift untuk mendukung Trump.
Komentar seperti “Kaum liberal terbangun dan melihat #SwiftiesForTrump menjadi tren—ini adalah mimpi buruk bagi mereka” menyoroti ketegangan yang sedang berlangsung yang dipicu oleh tren ini di media sosial.
Apakah Swift Terlibat?
Meskipun ada spekulasi, Taylor Swift tetap bungkam, tidak mendukung atau mengutuk tren tersebut. Secara historis, pernyataan politik Swift memiliki pengaruh yang signifikan, memengaruhi gerakan pendaftaran pemilih dan membentuk opini publik.
Apakah dia akan menanggapi perkembangan terkini ini masih belum pasti, tetapi kebisuannya hanya memicu lebih banyak perdebatan.
Sementara itu, Swift sebelumnya telah memberikan dukungannya kepada gerakan progresif, mengadvokasi hak-hak LGBTQ+ dan pendidikan pemilih. Dengan para selebritas seperti Ariana Grande dan George Clooney yang secara terbuka mendukung Harris, pertanyaan yang muncul adalah: apakah Swift akan tetap netral, atau apakah ia akhirnya akan “menyingkirkan” tren baru ini?
Apa Artinya Ini bagi Swifties?
Komunitas Swiftie, yang dikenal karena persatuan dan semangatnya, kini terpecah belah. Sementara sebagian mendukung Harris, sebagian lainnya tertarik pada platform Trump.
Bagi basis penggemar yang pernah menentang Trump, perbedaan politik yang tiba-tiba ini membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana masa depan komunitas Swiftie yang pernah kompak.
Menjelang pemilu 2024, semua mata tertuju pada Swift untuk melihat apakah dia akan memberikan pernyataan yang tegas—atau memilih untuk tidak ikut campur.
Baca Juga: Fans Berspekulasi Taylor Swift dan Travis Kelce Telah Menikah Secara Diam-diam: Terungkapnya Suite Stadion Arrowhead